Ketua DPR Ingin Masyarakat Sunda Jaga Adat Istiadat

Kamis , 11 Aug 2016, 18:02 WIB
Sejumlah warga masyarakat Adat dari pelbagai kampung Adat di Jawa Barat mengikuti acara Festival Budaya Masyarakat Adat Tatar Sunda (FBMATS) di Kabupaten Bandung.
Foto: ANTARA/Agus Bebeng/ca
Sejumlah warga masyarakat Adat dari pelbagai kampung Adat di Jawa Barat mengikuti acara Festival Budaya Masyarakat Adat Tatar Sunda (FBMATS) di Kabupaten Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Ade Komarudin meminta masyarakat sunda untuk menjaga adat istiadat mereka. Apalagi, ia menilai budaya sunda mulai tersisih akibat modernisasi.

"Negeri ini harus maju dan besar dengan tidak boleh meninggalkan akar tradisionalismenya, termasuk belajar dari Korea Selatan dan Jepang, yang maju dan modern tapi tetap mempertahankan nilai-nilai luhurnya," kata Akom, usai beraudiensi dengan Paguyuban Sundawani, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/8).

Paguyuban tersebut, kata dia, didirikan karena kecintaan mereka terhadap budaya sunda dan ingin mempertahankan budaya sunda yang mulai tersisih oleh zaman. Akom meminta, agar Paguyuban tersebut konsen dengan pembangunan Jawa Barat, serta masyarakat sunda pada umumnya.

Akom juga mengaku punya gagasan untuk mengumpulkan seluruh paguyuban sunda di Jawa Barat melalui sebuah kongres, agar budaya sunda bisa berkembang pesat dan etnis sunda tetap bertahan.

"Saya ingin ada forum yang melibatkan semua pihak untuk beraktifitas demi membangun bumi pasundan, bukan hanya di Jawa Barat, tapi juga berbagai daerah bahkan luar negeri," ucap dia.

Akom menyatakan forum itu juga nantinya bisa menjadi forum diaspora, agar Jawa Barat maju dan modern dan mampu mengikat akar tradisinya yang kuat kepada masyarakat.

"Kongres ini kita gagas dengan melibatkan semua pihak. Bahkan, kalau memungkinkan, karena dekat dengan Pilkada Jabar 2018, calon gubernurnya harus memaparkan visi-misinya, dan mesti menjalankan hasil kongres tersebut," ujar dia.

Forum itu nantinya bisa berbicara berbagai aspek, mulai dari isu ekonomi, politik, budaya, maupun maritim. Sebab, wilayah utara dan selatan Jawa Barat terdiri dari pesisir. Sementara, untuk infrastruktur wilayah utara sudah lebih baik daripada selatan.