REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyarankan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta maaf kepada masyarakat karena telah hadir saat pemberian penghargaan untuk Forum Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Intersex, dan Queer (LGBTIQ). Menurut dia, Menag seharusnya sensitif terhadap isu-isu semacam itu.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyayangkan ketidaktahuan Menag akan adanya penghargaan tersebut. "Harusnya mengirim utusan pendahuluan sehingga dia tidak dijebak seperti seolah ikut setuju (terhadap LGBT). Dia harus berpihak pada aturan yang ada," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (1/9).
Fahri mengibaratkan kehadiran Menag di acara LGBT sama saja seperti kehadiran Menteri Kesehatan ke pesta sabu atau Kapolri yang mendatangi acara pesta miras. "Harus hati-hati dan menyatakan permohonan maaf," kata dia.
Namun, Fahri percaya Lukman paham bahwa LGBT adalah isu subtantif bagi masyarakat Indonesia. Ada pertentangan antara pondasi pemikiran Pancasila dan liberal sekuler dalam memandang LGBT. Liberal sekuler memandang bahwa LGBT adalah ranah privat. Namun bagi Indonesia, itu bukanlah ranah privat karena berkaitan dengan pondasi negara.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lukman mendapat protes dari beberapa kalangan lantaran kehadirannya dalam pemberian penghargaan Suardi Tasrif Award kepada organisasi Forum LGBTIQ Indonesia dan IPT 65. Pemberian penghargaan tersebut merupakan rangkaian dari acara ulang tahun AJI ke-22 di Hotel Sari Pan Pasific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/8).