REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah heran dengan kasus siswa DPR (15) mendapat nilai nol di SMAN 4 Bandung pada mata pelajaran Matematika baru mencuat sekarang. Padahal nilai tersebut diberikan pada saat kenaikan kelas tapi orang tua siswa baru melapor setelah tahun ajar baru sudah masuk.
"Kenapa baru tercuat sekarang, yang juga menjadi pertanyaannya apasih respon sekolah, seyogyanya tidak ada angka nol," katanya, Selasa (6/9).
Ferdiansyah mengakui idealnya tidak mungkin siswa mendapatkan nilai nol. Karena prinsip penilaian juga menggunakan remedial atau pengulangan. Selain itu penilaian siswa juga dihitung dari kemampuannya memahami pelajaran, tingkat kehadiran, kerajian, tugas-tugas dan prestasi siswa sebelumnya.
Ini Kronologi Pemberian Nilai Nol di Rapor Siswi SMAN 4 Bandung
"Makanya saya mempertanyakan kenapa bisa nol, apa yang dilanggar oleh siswa sehingga nol, orang kalau dia duduk manis mengerjakan aja, absen atau tugas-tugas nggak mungkin nolkan," katanya.
Kecuali, tambah Ferdiansyah, siswa melanggar prinsip-prinsip dasar seperti tidak masuk satu semeter penuh tanpa penjelasan. Atau siswa melawan kebijakan sekolah.
Menurutnya kasus ini terjadi karena ada kesalahan komunikasi antara guru dengan orangtua. Ia juga mempertanyakan komunikasi wali kelas dengan guru matematika yang memberikan nilai nol.
"Prestasi sebelumnya bagaimana, kalau misalnya walaupun tidak baik katakanlah dapat nilai tujuh di matematika tiba-tiba nolkan juga gak mungkin, dari mengerjakan tugas, ya mungkin katakanlah ulang tidak bisa tapi tidak mungkin nol ya katakanlah 15 atau 20," kata Ferdiansyah.