Laut Cina Selatan Jadi Bahasan dalam Sidang AIPA se-ASEAN

Rabu , 07 Sep 2016, 11:40 WIB
Citra satelit terbaru menunjukkan pembangunan hanggar militer di Karang Subi, Laut Cina Selatan oleh Cina.
Foto: The New York Times
Citra satelit terbaru menunjukkan pembangunan hanggar militer di Karang Subi, Laut Cina Selatan oleh Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, VIANTIANE -- Delegasi DPR RI memberikan perhatian khusus pada dua isu penting dalam sidang AIPA Preparatory Meeting and Meeting with the ASEAN Heads of Government/State during the 28th and 29th ASEAN Summit yang berlangsung di Viantiane, Laos 5-6 September. Ketua Delegasi DPR Agus Hermanto menjelaskan, Wakil Rakyat dari Indonesia, secara khusus memberikan perhatian pada dua isu penting yaitu teror penculikan yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina serta isu tentang ketegangan di Laut Cina Selatan.

 

Terkait isu Laut Cina Selatan, menurut Agus, DPR mengimbau semua pihak untuk menjaga komitmen penyelesaian damai. Ia menekankan hanya melalui pengendalian diri dan tidak melakukan tindakan yang bisa meningkatkan ketegangan serta tetap berkomitmen untuk negosiasi bagi penyelesaian klaim tumpang tindih berdasarkan hukum internasional akan mengantar segenap pihak mencapai kesepakatan secara bersahabat.

“DPR menyambut baik Trilateral Memorandum of Understanding yang melibatkan tiga negara Indonesia, Malaysia dan Filipina. Ini memberikan landasan hukum bagi patroli air gabungan untuk mengamankan perbatasan dan warga negaranya,” kata Agus, Senin (5/9).

 

Pertemuan tersebut juga berhasil merumuskan AIPA Message yang secara resmi disampaikan dalam pertemuan dengan pemerintah dari kawasan ASEAN yang juga sedang menghadiri perhelatan Asean Summit ke-28 dan ke-29.

“Kita sudah berhasil menyelesaikan AIPA Message yang berisikan 26 isu penting yang menjadi perhatian anggota parlemen di kawasan ASEAN. Hasil ini merupakan masukan dari para wakil rakyat ASEAN kepada kepala negara dan pemerintahan yang juga sedang bersidang di Viantiane, Laos ini,” kata Agus.

 

Pada kesempatan yang sama, President of the National Assembly of Lao PDR, Madame Pany Yathotou menyebut pertemuan anggota parlemen dari negara ASEAN adalah kontribusi dalam mempromosikan peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan ini. Ini sejalan dengan cetak biru ASEAN Community. Asean Summit ke-28 dan ke-29 di Laos dihadiri kepala negara dan pemerintahan, pimpinan parlemen termasuk kepala negara sahabat Pertemuan kali ini mengusung tema ‘Turning Vision into Reality for a Dynamic Asean Community’.

Sumber : pemberitaan DPR