DPR Dorong Percepatan Pengembangan Energi Panas Bumi

Senin , 24 Oct 2016, 15:09 WIB
Petugas sedang melakukan perawatan rutin menara pendingin Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Indonesia Power di Pamijahan, Bogor, Jawa Barat,Kamis (21/4). (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang melakukan perawatan rutin menara pendingin Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Indonesia Power di Pamijahan, Bogor, Jawa Barat,Kamis (21/4). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mendorong pengembangan energi panas bumi. Kebutuhan energi nasional ‎makin meningkat setiap tahun, saat ini Indonesia masih mengandalkan energi dari minyak bumi dan batu bara dalam memenuhi kebutuhan. Karena energi tersebut terbatas, DPR RI memandang sudah saatnya Indonesia dapat memaksimalkan potensi non fosil untuk mengimbangi kebutuhan energi saat ini.

Dia berharap dapat berbagi pemikiran dalam rangka mempromosikan energi panas bumi, sehingga dapat mencapai target pengembangan yang telah dicanangkan bersama. "Energi panas bumi ‎adalah salah satu dari energi terbarukan yang potensinya amat besar di Indonesia. Akan tetapi, pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia belum maksimal, sehingga baru dimanfaatkan sekitar lima persen dari total potensi yang ada," kata Agus, dalam ‎diskusi tingkat Senior Officials Meeting (SOM), di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/10).

 

Dia juga menjelaskan, DPR RI‎ mendorong semua langkah-langkah yang dapat mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Agus berharap langkah positif ini dapat didukung semua pihak sehingga Indonesia dapat menghadapi tantangan kemajuan zaman.

Dalam acara ini turut menghadirkan jajaran pemerintah dari Menteri Energi dan Sumber Daya ‎Mineral Ignasius Jonan dan Wamen Arcandra Tahar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Serta dihadiri pula oleh jajaran Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, jajaran Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN, dan jajaran Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Dari ‎pimpinan komisi, turut hadir, Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron, Ketua Komisi VI Teguh Juwarno, Ketua Komisi VII Gus Irawan Pasaribu dan Anggota Komisi VII Satya Widya Yudha.

 

Sumber : pemberitaan DPR