Komisi V Tinjau Terminal dan Pelabuhan di Kalteng

Kamis , 03 Nov 2016, 16:47 WIB
Tim Komisi V meninjau terminal dan pelabuhan di Kalteng, Selasa (1/11).
Foto: DPR
Tim Komisi V meninjau terminal dan pelabuhan di Kalteng, Selasa (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Komisi V melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah. Tim meninjau sarana dan prasarana transportasi di sana. Ketua Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR ke Provinsi Kalimantan Tengah Lasarus menegaskan, banyak terminal bus antar kota yang sudah dibangun dengan biaya cukup besar dan kondisinya sudah bagus, tetapi belum berfungsi maksimal.

Dia mengatakan terminal bus antara kota antar provinsi (AKAP) ini sudah bagus. Namun bus-bus yang masuk ke terminal ini sedikit dan terkesan lengang sementara fasilitas pendukung sudah cukup tersedia. Menurutnya, banyak kendala mengapa bus-bus tidak mau masuk ke terminal, selain akses jalan yang rusak juga lokasi dari pusat kota sekitar 4 km membuat enggan mobil angkutan kecil ke terminal. Akibatnya ada kecenderungan perusahaan bus membuat terminal bayangan.

“Ke depan, kondisi seperti ini harus diubah, semuanya bisa masuk terminal. Namun langkah ini harus diiringi dengan fasilitas yang memadai termasuk perbaikan jalan ke terminal. Pengaturan itu dimaksudkan agar pelayanan fasilitas umum termasuk transportasi bisa tertata rapi,” kata dia, Selasa (1/11).

Tim Kunker Komisi V juga berkesempatan meninjau Dermaga Kereng Bangkirai. Ini merupakan satu-satunya pelabuhan yang dekat dengan kota Palangka Raya. Dermaga yang memilki kedalaman hingga 17 meter ini bisa untuk berlabuh kapal 6.000 GT sehingga akan membantu Kalteng dalam suplai barang. Barang-barang dari Jawa yang bersandar di dermaga ini bisa lebih murah ketimbang dari Sampit atau Banjarmasin.

Persoalannya, lanjut Lasarus, pelabuhan perlu diperluas dan akses jalan masuk harus segera dibangun jalan yang mampu menahan beban puluhan hingga ratusan ton. Komisi V berharap pelabuhan ini cepat berfungsi dan membawa manfaat sekaligus meningkatkan kesejahteran bagi masyarakat.