REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi V DPR RI mengapresiasi pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai antisipasi lonjakan penumpang 10-15 persen/tahun. Kini bandara di Kalteng telah melayani sekitar 1 juta penumpang per tahunnya.
Ketua Tim Kunker Komisi V DPR Lasarus mengatakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) pembangunan ini adalah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bukan BUMN. "Ini gambaran bahwa ke depan beberapa bandara akan dikelola Kemenhub. Karena itu, pelayanannya diharapkan tidak kalah dengan Angkasa Pura (AP) sehingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bisa lebih banyak," ujarnya.
Menurut Lasarus, akan sayang pemerintah yang membangun dengan biaya besar lalu swasta yang mengelola. Dia berharap, dengan dikelola oleh pemerintah secara profesional maka PNBP masuk tanpa ada potongan dan langsung masuk kas negara. Apalagi lanjut dia, PNBP dari Kemenhub cukup meningkat setiap tahunnya.
Tim Komisi V DPR menilai bangunan bandara ini cukup megah dan permanen, saat ini tengah dikerjakan apron dan 3 buah garbarata serta pengerjaan terminal parkir. Pada saat yang sama juga sedang dikerjakan rekontruksi landasan pacu/run way sebab selama ini bergelombang. Diharapkan rekontruksi sepanjang 2.500 meter yang menelan biaya Rp 150 miliar ini selesai tahun depan.