REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Ketua DPR RI Ade Komarudin menilai, saat ini negara berada pada posisi cukup mengkhawatirkan. Sehingga, tataran kebangsaan bisa terkoyak kalau masyarakat salah memahami kebangsaan. Persoalan Kebhinekaan sejak Sumpah Pemuda sudah selesai.
Menurutnya, semua agama mengajarkan persamaan, dan sedikit menyoal perbedaan. Bahkan kata dia, dalam satu keluarga saja belum tentu semua anggota keluarga sama. Apalagi Indonesia yang berbeda etnis, agama, dan daerah.
''Pilkada DKI terlalu kecil untuk persatuan nasional. Bangsa ini terlalu besar untuk dikoyak. Indonesia bukan DKI Jakarta. Jangan sampai karena masalah Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) bangsa ini terkoyak-koyak,'' kata Ade, kepada wartawan, di Cisarua, Bogor, Sabtu (19/11).
Pria yang akrab disapa Akom itu mengaku terkadang lebih nyaman bergaul dengan non-muslim. Bahkan, sebagai warga Indonesia, ia mengatakan kadang-kadang juga nyaman bergaul dengan warga keturunan. ''Tidak bisa hidup ini kita seragamkan, justru dengan beragam itulah negara kita kaya,'' ucapnya menjelaskan.