REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, menilai beragam berita hoax dimunculkan di ruang publik, baik yang dimunculkan oleh kelompok pro-Ahok maupun kontra-Ahok. Caranya dengan menunggangi aksi damai sejumlah elemen masyarakat yang menuntut penyelesaian hukum kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
''Semua hoax itu tak hanya diarahkan untuk mengacaukan perspesi masyarakat tentang situasi terkini, tetapi juga upaya untuk mengeskalasi atau memperlebar persoalan,'' kata Bambang, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (21/11).
Politisi Partai Golkar yang akrab disapa Bamsoet ini pun mengatakan kehidupan berbangsa dan bernegara sontak ganjang-ganjing sejak Ahok melakukan penistaan agama yang membuat umat Islam terusik. Ia menilai masing-masing pihak merasa benar dan unjuk kekuatan.
''Presiden Jokowi pun dibuat pusing tujuh keliling,'' katanya. ''Tanpa disadari, terasa ada duri dalam daging NKRI kita.''
Bambang mengatakan masyarakat memang wajib mengawal dan memantau penyelesaian hukum kasus penistaan agama oleh Ahok ini. Hal tersebut guna memastikan proses hukum terhadap Ahok berjalan dengan benar.
''Semua elemen masyarakat memang wajib mengawal dan memantau, tetapi proses pengawalan dan pemantauan itu hendaknya tidak merusak kondusifitas dan kepastian negara,'' katanya.