REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mengapresiasi adanya kesepakatan perihal Aksi Super Damai 2.12 antara Polri, TNI, MUI dan GNPF-MUI. "Kami sampaikan apresiasi kepada semua pihak yang bersepakat. Inilah yg kita harapkan selama ini sebagai pengamalan Pancasila dan ajaran Islam yakni musyawarah untuk mufakat," ujar politisi F-Gerindra melalui siaran persnya, Selasa (29/12).
Ditambahkannya, umat Islam itu kata Nabi Muhammad SAW, seperti lebah. Semua tindakannya memberi manfaat kepada masyarakat dan lingkungannya. Dengan demikian, lanjut Sodik, maka aksi tanggal 2 Desember nanti harus lebih damai. Tidak ada lagi isu makar, apalagi adanya upaya adu domba dan konflik antar ulama .
Politisi Dapil Jawa Barat I ini juga berharap, tidak ada lagi pelarangan pengangkutan demonstran kepada perusahaan angkutan. Dan semua pihak, baik pendemo, Polri dan TNI harus kompak menjaga aksi dari pihak-pihak yang mencoba memancing di air keruh. Selain itu, proses hukum terkait kasus dugaan penistaan agama jangan diganggu oleh pernyataan, kebijakan dan tindakan yang tidak adil dan tidak menjunjung tinggi supremasi hukum.
"Jangan coba bermain api dan bersikap tidak adil. Polisi dan TNI harus terus menjadi sahabat masyarakat dalam menjaga NKRI dari berbagai upaya yang menggangu stabilitas dan keutuhan NKRI," kata dia.