REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsyi mengapresiasi kinerja Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah. Ia mencatat dalam kurun waktu tahun 2016 ini, BNNP Jateng yang dipimpin oleh Tri Agus Heru telah menggagalkan 55 persen pengiriman narkoba.
“Misalkan saja saja akhir akhir ini mereka berhasil menggagalkan masuknya sabu-sabu dari Thailand, kemudian juga narkoba yang mau masuk dari Sumut. Bahkan pada awal tahun bisa menangkap 300 kg sabu dari jaringan Pakistan. Saya rasa ini kerja yang baik dan layak dapat apresiasi,” kata Aboe Bakar saat kunjungan kerja spesifik Komisi III ke Provinsi Jawa Tengah, Jumat (9/12).
Di sisi lain Politisi F-PKS itu menilai, peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan (lapas) masih marak. Menurutnya, masih adanya oknum penegak hukum yang terlibat dalam sindikat narkoba. Ia mencatat, belum lama ini Direktorat Narkoba Polda Jateng berhasil membongkar sindikat pengedar, sipir dan napi di sebuah Lapas.
“Misalkan saja ada beberapa oknum di dua polres yang ternyata merupakan bagian dari jaringan pengedar dan pemakai. Ini juga kita bicarakan, agar dievaluasi dan dilakukan perbaikan,” ungkap Aboe Bakar.
Sementara terkait isu pungutan liar (pungli), ia melihat keseriusan Gubernur Jateng dalam memberantasnya, dengan berbagai gebrakan.Sebagaimana diketahui, beberapa sidak yang dilakukan oleh Gubernur Jateng cukup viral di media. Hal itu menurut dia membuktikan ketegasan Gubernur Jateng.
“Sebuah evaluasi juga kita berikan, misalkan saja ketika ada salah satu oknum polisi di samsat yang tertangkap tangan oleh Gubernur sedang melakukan pungli. ini kan jadinya tidak elok, karenanya kita dorong para mitra kerja komisi III agar bisa harmoni dan bersinergi dengan gubernur,” pesan Aboe Bakar.
Politisi asal dapil Kalimantan Selatan itu menegaskan, pungli harus diberantas sampai akar-akarnya, tidak harus melihat berapa nilainya, maupun siapa pelakunya.
Sebelumnya, Kepala BNNP Jateng Tri Agus Heru mengatakan, selama tahun 2016 pihaknya telah melakukan berbagai penindakan dan peredarangelar narkoba dalam bentuk penyelidikandan pemetaan jaringan sindikat narkotika yang mengedarkan narkoba di wilayah Jateng.
“BNNP Jatengberorientasi pada pemutusan jaringan dan menyasar pada bandar-bandarbesar yang beroperasi di Jawa Tengah. Sedangkan untuk para pemakai dan pecandu narkoba, dilakukan rehabilitas medis dan sosial,” kata dia.
Kunjungan kerja spesifik ini juga diikuti oleh Anggota Komisi III Risa Mariska (F-PDI Perjuangan), Wihadi Wiyanto (F-Gerindra), Erma Suryani Ranik (F-PD), Abdul Kadir Karding (F-PKB), Aboe Bakar Al Habsyi (F-PKS), dan Taufiqulhadi (F-Nasdem). Kunjungan ini dalam rangka mendapatkan penjelasan mengenai peredaran dan penyalahgunaan narkoba, kondisi keamanan, hingga maraknya pungutan liar di Jawa Tengah.