REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parlemen Korea Selatan berkonsultasi sistem keamanan di DPR pada Rabu, (28/12). Plt Sekretaris Jenderal DPR RI Ahmad Djuned mengatakan kehadiran parlemen Korea Selatan berkeinginan untuk bertukar pikiran yang berkaitan dengan keamanan.
Achmad Djuned pun juga mengapresiasi kehadiran Parlemen Korsel serta diharapkan negara luar dapat lebih mengenal sistem pendukung di DPR. "Dianggapnya sudah cukup bagus. Kalau soat IT coba digabungkan dengan keamanan. Kami lihat Korsel memandang penting Indonesia khususnya berkaitan dengan demokrasi. Insya Allah keamanan DPR menjadi role model negara lain," kata Djuned.
Sebagaimana diketahui, sebagai lembaga perwakilan rakyat, DPR seringkali mendapatkan aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Sehingga hal tersebut membutuhkan sistem pengamanan yang kuat.
"Kehadiran mereka juga untuk mengetahui manajemen kesekjenan DPR dalam menangani aksi unjuk rasa," tutur Djuned.
Aksi unjuk rasa adalah hal yang tidak bisa diabaikan dalam negara demokrasi, terlebih Indonesia adalah negara demokrasi yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat sedunia. Dalam kesempatan tersebut Ketua Rombongan Parlemen Korea Selatan Lee Kang Bong juga mengapresiasi demokrasi yang ada di Indonesia. Ia pun mengatakan Parlemen Korsel sedang dalam proses memperkuat sistem keamanan.
"Parlemen Korsel sedang berupaya keras memperkuat keamanan. Kami fokus pada memperkembangkan dan memperkuat. Oleh karenanya kami datang ke Indonesia," ujar Lee.