REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan menyambut baik rencana Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menaturalisasi Ezra Harm Ruud Walian dan ayahnya, Glenn Arthur Walian. Menurut dia, dengan latar belakang Ezra sebagai pemain sepak bola profesional dan Glenn sebagai pelatih konsultan pembinaan sepak bola usia muda, dapat meningkatkan prestasi persepakbolaan Tanah Air.
“Apalagi sekarang Indonesia sedang membenahi persepakbolaan, dan sudah menunjukkan ada geliat yang berbeda. Tentu naturalisasi itu sebagai bentuk menambah semangat persepakbolaan di Indonesia. Komisi X menyambut baik hal ini,” kata Sofyan, usai rapat kerja dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (16/3).
Sofyan pun berharap dengan hadirnya Ezra dapat memberikan motivasi serta pertukaran ilmu kepada pemain sepakbola muda lainnya. Pengalaman Glenn sebagai pelatih sepakbola, pun diharapkan bisa ditularkan ke pelatih sepakbola Indonesia.
“Kita harus mengkaji, dan evaluasi harus tetap dijalankan. Apakah setelah naturalisasi, ada menunjukkan tingkat perbaikan prestasi, bukan di Indonesia saja. Namun, juga memberikan dampak kepada pemain-pemain muda lain. Tidak semata-mata untuk dirinya sendiri,” kata Sofyan.
Politikus F-PDI Perjuangan itu juga menyoroti agar Pemerintah jangan asal dalam hal naturalisasi. Selain harus memiliki prestasi, namun juga harus diimbangi dengan rasa kebanggan sebagai warga negara Indonesia.
“Tentu jangan sampai dia tidak bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya. Jangan menggampangkan orang luar datang karena prestasi, lalu dia tujuannya hanya untuk cari uang. Harus kita perhatikan,” kata dia.
Menpora dan DPR akan Bahas Pemberian Kewarganegaraan untuk Ezra Walian
Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi menjelaskan, pemerintah akan menaturalisasi Ezra Harm Ruud Walian dan ayahnya, Glenn Arthur Walian. Walaupun saat ini keduanya berdomisili di Jakarta, meraka masih menyandang status kewarganegaraan Belanda. Ezra yang lahir di Belanda pada 22 Oktober 1997 itu merupakan pemain sepak bola profesional. Bahkan Ezra juga pernah bergabung di timnas Belanda pada U15, U16 dan U17.
Terhadap permohonan naturalisasi Ezra, Menpora telah menerbitkan rekomendasi, dengan pertimbangan selain sudah memenuhi dokumen persyaratan, Ezra juga memiliki prestasi yang gemilang, karena sampai saat ini masih menjadi pemain sepakbola profesional muda pada tim Akademi Ajax Amsterdam.
Namun, untuk ayah dari Ezra, Glenn Arthur Walian, Menpora belum dapat memberikan rekomendasi, karena yang bersangkutan tidak termasuk subjek hukum yang dapat diberi penghargaan dalam bentuk kewarganegaraan, sesuai dengan ketentuan Pasal 86 UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2014 tentang Pemberian Penghargaan Olahraga.
Menpora menambahkan, saat ini, Glenn berprofesi sebagai konsultan pembinaan sepak bola usia muda, sehingga diharapkan ini dapat menjadi pertimbangan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI. Direncanakan, Glenn akan dimasukkan sebagai manajer kurikulum untuk pengembangan usia muda.
“Glenn Walian merupakan pelatih sepakbola untuk usia muda yang berlisensi di Belanda. Indonesia membutuhkan pelatih yang berkualitas utnuk percepatan pengembangan sepak boa Indonesia. Sebagai bahan pertimbangan, ayah dan ibu Glenn Walian juga berasal dari Manado,” kata Menpora.