REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI UTARA -- Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Agus Hermanto dan Ketua Komisi VII, Gus Irawan mendukung langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memaksimalkan potensi panas bumi pasca beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla. Agus menilai gebrakan Jonan dalam memaksimalkan potensi panas bumi layak diapresiasi.
"Kita ketahui bahwa cadangan panas bumi kita ini cukup tinggi 30 GW, baru termanfaatkan 1500 MW atau sekitar 5 persen. Semenjak Pak Jonan jadi Menteri, langsung di-push (pengembangan panas bumi)," kata Agus Hermanto ditemui saat kunjungan site ke PLTP Sarulla, lewat keterangan tertulis, pada Ahad (2/4).
Langkah DPR, lanjut Agus, mendukung upaya Pemerintah dilakukan melalui pelaksanaan SOM (Senior Official's Meeting) hingga mempercepat penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pemanfaatan Panas Bumi secara Tidak Langsung.
DPR Dukung Percepatan Industri Farmasi
"Dalam pertemuan (SOM) tersebut membuat tujuh kesepakatan yang intinya mendukung geothermal (panas bumi)," kata dia.
Agus memuji keseriusan PT Sarulla Operation Limited (SOL) sudah mengoperasikan kapasitas terpasang sebesar 110 MW dan dalam waktu dekat juga akan ditambah menjadi 330 MW. "Mudah-mudah 330 MW terimplementasi. Bahkan rencananya sampai 1.000 MW," ujarnya mengharapkan.
Menteri ESDM, Ignasius Jonan menyatakan dukungan dari lembaga legeslatif akan mempermudah proses optimalisasi potensi panas bumi di Indonesia. "Makanya Pak Agus Hermanto, Pak Gus Irawan sangat dukung ini agar cadangan panas bumi Indonesia yang diperkirakan 29,5 GW itu bisa mulai terus dipakai," kata Jonan.
Hal tersebut diamini oleh Agus. Ia menilai DPR akan tetap mendukung masalah geothermal untuk mewujudkan kemandirian energi dalam waktu dekat. "Sangat impossible kalau tidak gunakan geothermal. Makanya harus kita dorong. Untuk itu kebijakan-kebijakan apa yg ada, kami akan persiapkan itu. Kemudian regulasi apa yg dibutuhkan dan dorongan apa dr government. Pak Jonan sudah siap," ujar Agus.
Proyek PLTP Sarulla menjadi salah satu proyek PLTP terbesar di dunia yang didanai oleh partisipasi swasta. Perusahan yang menjadi sponsor antara lain PT Medco Energi Internasional Tbk dengan anggota konsorsium terdiri dari equity 30 persen dan pinjaman lunak dari JBIC (Japan Bank for International Cooperation) serta ADB (Asian Development Bank) sebesar 70 persen.