REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah menyampaikan, bangsa Indonesia membutuhkan guru yang mampu menjadi pondasi negara untuk membangun manusia moderen yang mampu bersaing. Oleh sebab itu kesejahteraan guru harus menjadi perhatian serius pemerintah. Hal tersebut disampaikan Fahri sesaat setelah menerima Serikat Pekerja Guru Turki dan PGRI.
"Sebab kalau tingkat kesejahteraan guru kita terlalu jauh, dan guru belum menjadi profesi yang dibayar dengan baik, tentu SDM terbaik bangsa kita akan lari ke sektor lain. Padahal kita memerlukan guru menjadi pondasi pembangunan manusia Indonesia, dan kita ingin terus meningkatkan itu," ujar Fahri, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senin (10/4)
Menurut Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Indonesia merupakan salah satu negara yang unik, karena dalam konstitusinya mencantumkan anggaran pendidikan. Pemerintah berkewajiban menjamin hak atas setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan, hal ini tercantum pada UUD 1945 Pasal 31 Ayat 2, 3, dan Ayat 4 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Selain itu pemerintah juga mewajibkan setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar, dan pemerintah wajib membiayainya serta minimal mengalokasikan dana pendidikan sebesar 20 persen dari APBN dan APBD.
"Ini harus kita implementasikan karena itu saya ingin mengecek juga seberapa sejahtera guru kita khususnya yang jauh dari kota. Sebab kadang-kadang yang di pusat bisa diprioritaskan karena dekat, tapi yang jauh bagaimana, padahal pengorbanan menjadi guru di daerah terpencil kan lebih berat," ujarnya.