REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Komisi IV DPR menemukan stok beras yang akan digunakan untuk program keluarga sejahtera (rastra) atau yang dulu disebut raskin, berkualitas buruk. Kondisi beras yang tidak memadai tersebut, ditemukan di gudang Bulog Sub Divre IV Banyumas di Sokaraja, saat anggota Komisi IV melakukan peninjauan, Selasa (2/5)
Saat anggota parlemen melakuka pemeriksaan secara acak, ditemukan beras dalam karung plastik yang sudah berwarna kusam atau kekuning-kuningan dan berbau apek. Komisi IV meminta agar raskin yang berkualitas buruk tidak disalurkan pada warga penerima rastra.
''Tolong, beras yang disalurkan pakai beras yang masih baru. Jangan beras yang sudah seperti ini,'' kata Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron, sambil menunjuk pada beras yang berkualitas buruk.
Dia mengaku sudah mendapat penjelasan bahwa stok beras yang kualitasnya buruk, disebabkan proses penyimpanan yang sudah terlalu lama. Apalagi proses penyaluran raskin pada tahun 2017, sempat tidak dilakukan selama empat bulan sehingga menambah panjang waktu penyimpanan.
Untuk itu, Herman mengaku akan memanggil Kementerian Pertanian dan Kementerian Sosial untuk menjadikan temuan ini sebagai bahan evaluasi. Terutama terkait masalah keterlambatan penyaluran rastra, sehingga waktu simpan beras oleh Bulog menjadi lebih lama.
''Bagi kementerian, beras rastra buruk mungkin tidak masalah. Namun bagi pemerintah daerah dan rakyat penerima, ini menjadi masalah,'' katanya.
Herman juga meminta agar beras berkualitas buruk itu tidak diolah ulang untuk kemudian disalurkan melalui program rastra pada bulan berikutnya. Hal itu, menurut dia sangat tidak mungkin karena jumlahnya terlalu banyak mencapai ratusan ribu ton. ''Dengan jumlah sangat banyak, prosesnya pasti akan butuh waktu lama. Karena itu, kami minta yang disalurkan adalah beras yang baru dulu,'' kata dia.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh yang hadir kesempatan itu, mengatakan temuan Komisi IV tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan mengumpulkan para kepala bulog dan sub Bulog se-Indonesia untuk menindaklanjuti masukan anggota DPR. ''Masukan ini akan segera kami tindaklanjuti dan laporkan ke kemenetrian terkait. Dalam penyaluran rastra bulan berikutnya, kami akan memakai beras hasil pengadaan yang masih baru,'' katanya.