REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR RI berharap pembangunan Embung Rawasai di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), memberi manfaat akses bersih dan air minum bagi masyarakat setempat. Anggota Komisi V DPR Hamka B Kady berharap embung itu mampu menampung air pada saat-saat tertentu sehingga air tidak terbuang percuma.
"Embung ini untuk kepentingan air baku dan air minum. Itu sangat bermanfaat," kata dia melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (4/5).
Hamka menyatakan kebutuhan air bersih sangat penting di Kalimantan. Air dari sungai tidak terlalu steril, meskipun sudah diproses ulang. "Itu urgensinya embung,” kata politisi Partai Golongan Karya itu.
Tidak hanya di Kaltara, pembangunan embung memang sangat dibutuhkan di wilayah lain di Indonesia. "Jadi, selain bendungan, ada embung yang menampung untuk kebutuhan masyarakat lokal," ujar Hamka.
Anggota Komisi V DPR RI Sadarestuwati menjelaskan, persoalan besar di Kalimantan ini, yaitu kesulitan mendapatkan air bersih dan air minum. "Walaupun sumber daya airnya sangat berlimpah," kata dia.
Menurut Sadarestuwati, perlu keberanian pemerintah mengambil terobosan kebijakan untuk membangun water treatment agar masyarakat mendapat akses air bersih. "Mengapa sumber air berlimpah ruah, tapi tidak bisa dinikmati oleh masyarakat Kalimantan sendiri?" kata dia.
Dia menambahkan tidak boleh hanya berharap pada APBN karena tidak akan cukup. "Keberanian pemerintah daerah mengambil kebijakan itulah yang terpenting, sekaligus bersinergi dengan pemerintah pusat membangun water treatment," kata politikus Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Selain butuh keberanian pemerintah dalam mengambil kebijakan, dia menyatakan butuh keahlian dan kesadaran masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber air sebagai kebutuhan sehari-hari.
Komisi V DPR RI mengirimkan delegasi untuk meninjau infrastuktur Kaltara pada 2-5 Mei 2017. Sigit yang memimpin delegasi tersebut ditemani oleh delapan anggota Komisi V DPR RI lainnya.
Turut hadir dalam kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Tarakan ini Sadarestuwati (F-PDIP), Hamka B. Kady, Agati Sulie Mahyudin (F-PG), Ade Rezki Pratama, Andi Iwan Darmawan Aras (F-Gerindra), Hanna Gayatri, Syahrulan Pua Sawa (F-PAN), dan Capt. Djoni Rolindrawan (F-Hanura).
