REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendukung penuh usulan pencalonan Laksamana Malahayati menjadi Pahlawan Nasional. Selanjutnya Komisi X akan meminta pimpinan DPR RI untuk mengeluarkan surat rekomendasi terhadap usulan tersebut.
Demikian diungkapkan Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya usai menerima audiensi Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6). "Segenap Komisi X menyambut baik usulan tersebut, mengingat tokoh Malahayati adalah aset bangsa, yang dapat menjadi suri tauladan bagi generasi muda indonesia" ujar politikus dari Fraksi Demokrat ini melalui siaran pers.
Menurutnya, kisah Laksamana Malahayati tak hanya mengukir sejarah tetapi menjadi contoh perjuangan bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kesetaraan gender yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Sehingga perjuangannya dapat menjadi contoh generasi penerus bangsa.
"Laksamana Malahayati adalah pejuang wanita yang luar biasa memimpin lebih dari 100 armada laut. Setiap kapalnya itu ada sekitar 300-500 pasukan inong bale (para janda perang) pada saat melawan portugis di abad ke-15," kata Riefky.
Usulan tersebut juga mendapat dukungan penuh dari politisi senior Popong Otje Djundjunan. Ia mengagumi perjuangan dan keberanian Laksamana Malahayati dalam melawan penjajahan. Popong mengatakan Malahayati memimpin pasukan sendiri, tidak pernah kalah dan kemudian meninggal di lautan.
"Jadi, tidak ada alasan untuk menolak, hanya saja kenapa baru diusulkan sekarang, seharusnya usulan ini sudah dari dulu," ujar perempuan yang biasa dipanggil Ceu Popong ini.
Dalam pertemuan tersebut, Komisi X juga akan membantu mengkomunikasikan hal ini kepada pemerintahan Aceh, untuk selanjutnya diteruskan ke Kementerian Sosial. Mengingat, secara teknis usulan Pahlawan Nasional harus berasal dari Pemda setempat yang didukung oleh rekomendasi dari berbagai pihak.
Sebelumnya, Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo menyampaikan harapannya untuk mendapat dukungan dari Komisi X terkait pencalonan Laksamana Malahayati sebagai Pahlawan Nasional, sehingga dapat ditetapkan pada momentum hari Pahlawan Nasional tahun ini.
Pertemuan ini juga dihadiri keturunan langsung Malahayati, Ibu Tengku Putroe Safiatuddin Cahaya Nur Alam yang juga merupakan cucu langsung Sultan Aceh Alauddin Muhammad Daudsyah dan Kolonel TNI AL Syarif.