REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomaritim) meski belum terlalu lama, tetapi menunjukkan kinerja cukup baik. Hal ini dikemukakan Anggota DPR Hetifah Sjaifudian pada Rapat Kerja Banggar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dengan Kemenkomaritim, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6).
"Saya apresiasi terhadap Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, yang meskipun termasuk kementerian baru tetapi dengan sangat cepat dapat melakukan positioning dengan baik, kinerjanya bagus," kata politisi Golkar ini.
Hetifah menyinggung permasalahan nelayan terutama di pulau terluar di Kalimantan Utara. Di sana, nelayan-nelayan sering dirompak, bahkan kadang seminggu bisa beberapa kali kejadian perompakan. "Tapi yang aneh nelayan-nelayan itu lebih takut kepada Bakamla (Badan Keamanan Laut) daripada perompak", tegasnya kepada Menko.
Selain masalah nelayan, Hetifah juga menyampaikan perlunya perbaikan di bidang logistik di Kaltara seperti stabilitas harga bahan pokok. Kemudian Hetifah berharap di daerah-daerah perbatasan seharusnya mendapat harga logistik yang sama dengan daerah lain.
Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menanggapi bahwa pihaknya tengah mengusahakan kerjasama dengan Cina untuk pembangunan hydro power. Menurut Luhut investasinya cukup besar, dan kalau sudah jalan maka Kaltara akan ramai. "Saya yakin perompak akan berkurang dan pergi," kata Luhut.