Pusat Pariwisata, Bali Harus Miliki Transportasi Massal

Senin , 07 Aug 2017, 10:00 WIB
Pariwisata di Bali (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supri
Pariwisata di Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Henky Kurniadi menyatakan Provinsi Bali merupakan tempat destinasi nomor satu di Indonesia dan masa depan ekonomi Indonesia itu ada di pariwisata. Sehingga insfrastruktur di Bali harus lebih baik lagi. Salah satunya adalah perlu dibuatnya transportasi massal.

"Bali menjadi pintu masuk untuk mata rantai pariwisata destinasi berikutnya, dari Bali selanjutnya ke Gili Tarawangan di Lombok, Pulau Moyo di Sumbawa dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT)," jelas Politikus Partai PDI Perjuangan, dalam siaran persnya, Senin (7/8).

Maka dari itu, lanjut Henky, Bali perlu perluasan bandara dan seharusnya di Bali Barat juga perlu ada perencanaan kereta api atau alat transportasi massal karena jumlah penumpang yang sangat banyak. Sehingga, lanjutnya, cukup bagus jika dilihat dari nilai ekonomisnya, jadi perlu dibuat transportasi massal.

"Untuk mengurangi kemacetan yang luar biasa, akan dibangun runway paralel, tapi semua itu ada pada masalah perizinannya, ada dua investor yang sudah siap tapi perlu diteliti lagi nilai ekonomisnya, jangan sampai hasilnya tidak efisien," tambahnya.

Henky mengungkapkan, Di Bali sangat luar biasa sekali, daerah yang luar biasa dalam pendapatan ekonominya yaitu Kabupaten Badung memiliki APBD terbesar se-Indonesia. Fakta ini merupakan pendapatan tertinggi Indonesia dan itu berasal dari pariwisata bukan pertambangan.

"Ada destinasi di Indonesia yang mahal yaitu Raja Ampat di Papua, seminggu di sana sama dengan berdestinasi ke Korea dan Jepang dalam kurun waktu yang sama, tapi penduduk sekitarnya masih miskin, sedangkan di Bali penduduknya makmur," jelasnya,

Selain itu kata Henky, dari seluruh Provinsi di Indonesia yang kredit macet paling rendah adalah Bali. Artinya masyarakatnya terpercaya dalam peminjaman uang dan nilai pengemballiannya sangat sedikit yang kredit macet maka dari itu pembangunan agar direncanakan lebih mendetail lagi.