REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memorandum of Understanding (MoU) antara Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) dengan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ditandatangani. Isi MoU ini adalah kerja sama kelembagaan di bidang penelitian, pertukaran informasi, dan kajian isu-isu internasional.
MoU tersebut ditandatangani oleh Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaf, Plh. Sekjen Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Damayanti, dan Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo Rudy Ahardjanto, Jumat (6/10), di ruang pertemuan BKSAP Lt. 4 Nusantara III, DPR RI. Kerja sama ini diinisiasi oleh BKSAP untuk meningkatkan hubungan kelembagaan dan menggiatkan penelitian, terutama kajian-kajian internasional.
“Kerja sama ini bisa mendekatkan diri sekaligus mengakrabkan antara DPR dan Kampus Moestopo,” ucap Nurhayati dalam sambutannya. Nurhayati juga menuturkan, saat ini diplomasi parlemen sangat strategis untuk membawa isu-isu penting ke panggung internasional. DPR sudah beberapa kali menjadi tuan rumah perhelatan parlemen dunia yang
membahas isu-isu kontemporer dan membawa manfaat bagi bangsa Indonesia.
BKSAP sendiri, sambung Nurhayati, sudah memiliki 51 Grup Kerja Sama Bilateral termasuk dengan Uni Eropa. Masih ada 16 parlemen yang menunggu persetujuan pembentukan grup kerja samanya. Dengan terbentuknya grup kerja sama ini diharapkan DPR memainkan perannya dalam berdiplomasi dengan dunia internasional. Di sinilah Kampus Moestopo bisa ikut andil melakukan penelitian dan kajian internasional menyangkut peran DPR selama ini dalam berdiplomasi.
Rektor Moestopo Rudy Ahardjanto dalam sambutannya mengatakan, fungsi parlemen kini semakin luas. Lewat diplomasi parlemen, Indonesia bisa menyejajarkan dirinya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kampus Moestopo siap mendukung kerja BKSAP DPR RI untuk berdiplomasi dengan memberi hasil-hasil penelitian dan informasi seputar isu-isu internasional.