REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dadang Rusdiana menganggap evaluasi penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mutlak dibutuhkan. Menurutnya, pendidikan tidak hanya soal aksesibilitas dan kualitas, tetapi juga harus memperhatikan masalah relevansi, yaitu sejauh mana hasil pendidikan sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.
"Ya, kita sepakat mengevaluasi SMK terutama untuk memetakan kebutuhan prodi (Program Studi) SMK yang sebenarnya," ujar politisi Partai Hanura tersebut, Ahad (12/10).
Selain itu ia juga menilaipemerintah harus mendorong keterlibatan industri dalam mendirikan SMK-SMK sesuai dengan kebutuhan mereka. Demikian juga dengan kualitas pembelajaran termasuk mengatasi kurangnya produktifitas guru.
"Persentase praktek SMK harus lebih besar porsinya dan tentunya peralatan laboratorium harus yang benar-benar update sesuai yang dimiliki oleh pasar industri," katanya.
Dadang menegaskan bahwa SMK masih tetap ada dengan melakukan pemetaan prodi yang benar-benar sesuai dengan tuntutan dunia kerja.