REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya musisi asal Ambon yang sukses membawa harum nama Indonesia, baik di dalam negeri maupun dunia, mendorong Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Pariwisata mencanangkan Ambon menjadi Kota Musik Dunia tahun 2019. Rencana penetapan tersebut pun mendapat dukungan penuh dari Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Ketua DPR RI dengan Wali Kota Ambon Richard Louhenapassy di ruang kerjanya, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3). Pertemuan ini juga membahas persiapan Pers Gathering Wartawan Koordinatoriat DPR RI yang akan berlangsung di Ambon, Maluku, 16–18 Maret mendatang.
Richard menjelaskan dalam kesempatan itu, Ketua DPR RI direncanakan akan meresmikan sejumlah infrastruktur sebagai salah satu dari tujuh syarat yang ditetapkan UNESCO, yakni studio rekaman musik bertaraf internasional di Universitas Pattimura dan Gedung Pertunjukan Musik Etnik di IAIN Ambon.
“Kami selaku Pemerintah Kota Ambon berterima kasih atas dukungan Ketua Dewan untuk meresmikan dua studio dengan standar internasional, saat kunjungan bersama seluruh media yang terlibat di DPR,” kata Richard.
Selain meresmikan infrastruktur, direncanakan Ketua DPR RI akan berdialog dengan Wali Kota Ambon, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Menteri Pariwisata, Ambon Music Office (AMO), terkait pencanangan Kota Ambon menuju kota musik dunia. Richard tak memungkiri, Ambon merupakan daerah tertinggal dari perkembangan teknologi.
Ia berharap, melalui dukungan dan kepercayaan DPR dan Bekraf dalam pengembangan industri musik di Indonesia, akan membawa dampak besar bagi percepatan kemajuan Kota Ambon. “Dengan apresiasi parlemen lewat kehadiran Ketua DPR RI, saya optimistis ini akan berdampak bagi percepatan pertumbuhan kemajuan kota Ambon,” kata Richard.
Diakui Richard kegiatan-kegiatan yang dilakukan Pemerintah Kota Ambon menuju Kota Musik Dunia telah meningkatkan pariwisata di Ambon. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Ambon mengalami peningkatan sebesar 20 persen. Hal ini tentunya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
“Nantinya seluruh aktivitas di Ambon akan dikemas dalam sebuah karakter kota yang musikal seperti penyambutan tamu kehormatan di bandara dengan live music, live music on street di salah satu jalan di kota tersebut setiap hari Ahad, konfrensi musik internasional, dan festival musik melanesia,” kata Richard.