REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Indonesia dinilai masih perlu belajar mengemas keragaman potensi wisata menjadi satu paket wisata yang lebih menarik. Hal ini diucapkan Ketua Komisi XDPR RI, Abdul Fikri saat melakukan Bimbingan Teknis (Bintek) Sinkronisasi Promosi Pariwisata, yang dilakukan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri, di Semarang Kamis (15/3).
Fikri mengungkapkan Indonesia memiliki kekayaan ragam potensi pengembangan destinasi wisata. Ia pernah bertanya kepada seorang bule (wisatawanmanca) dari Inggris, mengapa tertarik datang ke Indonesia. Katanya, di Indonesia semua ada, mulai hutan, sungai, gunung, laut dan sebagainya.
"Pesannya, kita ini perlu memanfaatkanpotensi alam yang dianugerahkan Tuhan kepada negeri ini," katanya.
Sejumlah warga menerbangkan balon tradisional pada rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) V di pelataran candi Arjuna kawasan dataran tinggi Dieng, Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, tahun lalu.
Indonesia, kata dia, memiliki banyak natural landscape yang bisa dijual karena tidak kalah dengan yang dimiliki negara-negara lain. Kendati begitu, keragaman dan kekayaanpotensi wisata ini jamak membuat tidak fokus dalam mengelola obyek wisata.
"Makanya,kita perlu belajar merangkai, agar potensi yang satu dengan yang lain bisadikemas dengan baik dan menarik guna memikat para wisatawan," ujarnya.
Fikri juga meyakini, pariwisata diibukota Jawa Tengah dan sekitarnya masih sangat mungkin untuk dioptimalisasisehingga mampu menjadi andalan untuk mendatangkan wisatawan. Daya tarik wisata di Jawa Tengah padatahun 2017 memang mengalami peningkatan seperti tren yang terjadi di tingkat nasional. Persentasenya sebesar 11,62 persen.