REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo mengatakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan oleh Bank Mandiri di Provinsi Sulawesi Selatan sudah tepat sasaran. Salah satu bukti keberhasilan program itu adalah dengan dilakukannya sebuah terobosan inovasi pengemasan Cotto Makassar dalam bentuk kemasan seperti mie instan.
"Kita melihat hal ini bisa menjadi potensi pemasaran yang sangat besar. Kita juga menginginkan agar Bank Mandiri membantu di dalam aspek-aspeknya, sehingga pelaku KUR ini bisa cepat berkembang," ucap Andreas di Makassar, Sulsel, Sabtu (12/5).
Andreas mengatakan, KUR merupakan program yang dirancang oleh pemerintah untuk memberikan akses permodalan kepada usaha kecil menengah. "Dengan KUR ini diharapkan usaha-usaha mikro yang masih kecil dapat naik kelas menjadi usaha kecil dan menengah," ujarnya.
Selama ini masih ada keluhan terkait pinjaman beragunan yang nilainya di bawah Rp 25 juta. Padahal, agunan bukan menjadi syarat utama karena yang paling penting adalah prospek usahanya.
"Kita mengharapkan pihak perbankan ikut melakukan pendampingan. Karena kunci dari semuanya adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan usahanya. Kalau hanya diberi kredit saja tanpa didampingi dengan manajemennya, maka potensi gagalnya cukup besar," tuturnya.
Andreas menilai anggaran untuk KUR yang ada sekarang masih sangat kurang. Di beberapa tempat, penyalurannya belum tepat sasaran.
"Kriteria tepat sasaran adalah bagaimana dia (pelaku usaha) bisa menumbuhkan usaha mikro kemudian berkembang menjadi usaha kecil, dan selanjutnya bisa menjadi usaha menengah," papar Andreas.
Dengan adanya KUR tersebut diharapkan dapat memunculkan wirausahawan dan wirausahawan muda, serta wirausaha kaum perempuan. "Dengan menjadi wirausaha, mereka bukan mencari pekerjaan, tetapi justru akan menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.