Bamsoet Bacakan Puisi WS Rendra

Seni berpantun Bamsoet mampu mencairkan suasana formal.

Rabu , 09 May 2018, 13:56 WIB
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo tampil epik saat membacakan Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia karya WS Rendra.
Foto: DPR RI
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo tampil epik saat membacakan Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia karya WS Rendra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo tampil epik saat membacakan Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia karya WS Rendra. Sebagai pejabat publik, Bamsoet sudah dikenal mempunyai hobi berpantun saat memberikan pidato ataupun sambutan. Terbukti, seni berpantun Bamsoet mampu menjadi ice breaker yang mencairkan suasana formal sehingga penuh keakraban dan persaudaraan.

Berbagi panggung dengan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Bamsoet didapuk tampil pertama membacakan puisi tersebut. Acara Panggung Puisi dan Musik, Peringatan 20 Tahun Reformasi ini digelar di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa malam (8/5).

"Puisi punya daya magis yang luar biasa. Apalagi membacakan karya sastrawan besar WS Rendra bersama Ketua MPR dan para seniman serta tokoh, membuat jiwa saya bergetar. Membawa kita hanyut kembali ke dua puluh tahun silam saat kejadian Mei 1998. Terlepas dari berbagai efek sosial yang ditimbulkan, Mei 1998 telah membawa perubahan besar terhadap pergesaran politik bangsa kita," ujar Bamsoet.

Mantan ketua komisi III DPR RI ini menginginkan, setelah 20 tahun perjalanan Reformasi yang diawali "dikuasainya" komplek parlemen oleh rakyat, kini sudah waktunya semangat tersebut dikembalikan lagi ke Parlemen. Peringatan 20 Tahun Reformasi yang dilakukan dengan berbagai rangkaian kegiatan, diharapkan dapat menguatkan kembali semangat kerakyatan ke dalam kegiatan keparlemenan.