REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengapresiasi kinerja Bulog Divisi Regional Kalimantan Barat yang telah berusaha mengamankan stok dan melakukan stabilisasi harga pangan di Kalimantan Barat.
“Alhamdulillah, berdasarkan penjelasan dari Kepala Bulog Divisi Regional Kalimantan Barat stok beras di Bulog saat ini aman untuk empat bulan ke depan, terutama memasuki bulan suci Ramadhan, Lebaran dan Pilkada di Kalimantan barat ini. Bahkan Bulog juga beberapa kali sudah melakukan operasi pasar. Tidak hanya itu, setelah kami melihat langsung, kualitas dari beras yang ada di gudang Bulog juga cukup baik. Kami sangat mengapresiasi hal itu,” ujar Daniel saat meninjau Gudang Bulog Divre Kalimantan Barat di Wajo, Pontianak, Kalbar belum lama ini.
Dia menambahkan, saat ini Kalbar sudah masuk dalam swasembada pangan. Bisa dipastikan stok beras yang ada di Bulog itu merupakan hasil penyerapan Bulog dari produksi petani lokal.
Dengan demikian secara langsung Bulog Kalbar juga ikut membantu pemerintah dalam menyejahterakan petani dalam negeri. Harga beli Bulog dari petani juga melebihi ketentuan HPP (harga pembelian pemerintah) yang ditetapkan pemerintah dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015, yakni sebesar Rp 7.300 per kilogram untuk beras medium. Bulog membeli dengan harga Rp 8.030 per kilogram untuk beras medium, yang berasal dari fleksibilitas harga sebesar 10 persen dari HPP.
Kepala Bulog Divre Kalbar Sabarudin Amrullah menjelaskan tidak hanya menjaga stabilitas harga dan stok beras saja, melainkan juga untuk empat komoditas lainnya seperti gula, minyak goreng dan daging. Ia juga menyatakan stok ketiga Komoditas tersebut relatif aman. Seperti gula yang dijual di pasaran sebesar Rp 12 ribu per kilogram, daging segar sebesar Rp 120 ribu per kilogram ditingkat konsumen, sementara harga dari Bulog ke ditingkat pengecer sebesar Rp 80 ribu per kilogram.
“Hingga hari ini stok beras di Bulog ada 11 ribu ton, sehingga bisa dikatakan aman sampai empat bulan ke depan. Begitu juga dengan tiga komoditas lainnya seperti gula, minyak goreng dan daging juga dalam kondisi aman hingga sampai empat bulan ke depan. Bahkan kami juga sudah melakukan operasi pasar, dan rencananya ke depan kami akan menggelar pasar murah. Khusus untuk beras di Kalbar merupakan hasil penyerapan dari produksi petani lokal,” kata Kepala Bulog Divre Kalimantan Barat, Sabaruddin Amrullah.