Senin 05 Jul 2010 01:18 WIB

Terjebak Politik, Muhammadiyah akan Kehilangan Kader

Rep: yulianingsih/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Komitmen anggota PP Muhammadiyah untuk tidak ikut dalam percaturan politik di Indonesia ternyata tidak cukup untuk membentengi para anggota PP Muhmmadiyah masuk dalam dunia politik praktis di tanah air. Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sudjito mengatakan, harus ada ukuran-ukuran dan mekanisme yang jelas yang harus dibuat oleh PP Muhammadiyah untuk membentengi anggotanya agar tidak ikut dalam politik praktis tersebut.

"Komitmen saja tidak cukup. Harus ada ukuran-ukuran dan mekanisme yang jelas yang dibangun agar anggota PP terbentengi dari politik praktis. Melalui ukuran tersebut para kader Muhammadiyah juga bisa menilai karena itu tolak ukurnya, apakah anggota PP telah masuk politik praktis atau tidak," paparnya, Ahad (4/7).

Menurutnya, diusianya yang satu abad ini Muhammadiyah memang harus memiliki posisi yang tegas sebagai institusi masyarakat sipil. Dimana institusi semacam inilah yang kedepan justru dibutuhkan sebagai lembaga penyeimbang terhadap partai politik yang semakin oligarki. "Institusi masyarakat sipil seperti Muhammadiyah yang justru bisa menjadi penyeimbang parpol yang ada selama ini. Tetapi kalau Muhammadiyah justru juga terjebak dan tersudut untuk masuk ke arena politik, maka kepercayaan masyarakat (konstituen) akan semakin memudar terhadap organisasi ini," tambahnya.

Selain adanya mekanisme yang jelas, konsistensi anggota PP Muhammadiyah untuk tidak tergoda pada kekuasaan juga dibutuhkan sebagai benteng agar Muhammadiyah tetap berjalan sebagai organisasi masyarakat sipil.

Menurut Arie Sudjito, jika anggota PP Muhammadiyah periode 2010-2015 ternyata didominasi oleh anggota periode sebelumnya, maka kehidupan organisasi Muhammadiyah akan tetap sama dengan lima tahun sebelumnya, termasuk dalam persinggungannya dengan dunia politik di Indonesia.

Untuk itu kata dia, kader-kader muda Muhammadiyah yang harus membuat gebrakan tersendiri agar kondisi lima tahun terakhir tidak terjadi untuk lima tahun berikutnya. "Muhammadiyah itu memiliki kader yang sangat besar kalau terjebak dalam politik maka Muhammadiyah akan kehilangan kader-kadernya itu," terangnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement