REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Panitia Muktamar Muhammadiyah di Yogyakarta memberikan dana konpensasi kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta terkait banyaknya sampah yang diangkut petugas BLH dari peserta dan penggembira Muktamar Muhammadiyah di Yogyakarta.
Kepala BLH Kota, Suyana, membenarkan adanya dana kompensasi dari panitia muktamar tersebut. Menurutnya, dana tersebut digunakan untuk membayar uang lembur para petugas sampah yang melakukan pembersihan selama acara muktamar berlangsung.
"Para petugas memang kami siagakan untuk lembur selama acara berlangsung. Mereka tidak boleh libur sehingga harus diberikan kompensasi untuk itu," ujar Suyana, Senin (5/7).
Menurut Suyana, selama muktamar berlangsung, pihaknya mengoptimalkan kinerja 350 orang tukang sapu dan pengangkut sampah. Selain itu, seluruh kendaraan operasional juga dioptimalkan sebanyak 32 unit truk serta 10 kontainer sampah.
Dana kompensasai yang diberikan oleh panitia muktamar tersebut menurutnya sebesar Rp 7 juta. Diakuinya, volume sampah di Kota Yogyakarta selama pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah meningkat cukup tajam.
Namun, kata Suyana, peningkatan tersebut hanya terjadi di beberapa titik penyelenggaraan muktamar, antara lain di sekitar Stadion Mandala Krida Yogyakarta, sekitar kampus UAD, dan sekitar Malioboro. Peningkatan volume sampah itu mencapai 300 persen dibandingkan hari biasa.
Sementara itu, Kepala Seksi Humas Muktamar Muhammadiyah otorita Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ahmad Makruf, mengatakan, pihaknya menggandeng dua perusahaan jasa cleaning service untuk menjaga kebersihan kompleks UMY selama berlangsungnya Muktamar Muhammadiyah.
Sedikitnya ada 155 petugas kebersihan yang diterjunkan untuk menjaga kebersihan lingkungan kampus UMY tersebut. "Ada dua perusahaan jasa, tetapi kami juga bekerjasama dengan pemuda-pemuda di kampung-kampung sekitar UMY. Mereka kami kontrak untuk ikut menjadi tenaga kebersihan selama muktamar," tegasnya.