REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Pemuda Muhammadiyah (PM) Jawa Timur (Jatim) menyerukan agar organisasinya bisa berjalan mandiri dan tak lagi bergantung pada Muhammadiyah, selaku induk organisasi. Ketua PM Jatim Suli Daim mengatakan organisasi yang sehat adalah jika mampu mandiri dan tak tergantung pada institusi lain. Mandiri dalam hal finansial, dakwah, sumber daya manusia, dan bebas intervensi dari pemerintah.
"Pemuda Muhammadiyah harus mandiri. Ke depannya tidak perlu tergantung kepada pemerintah," jelas Suli dalam konferensi pers menyambut Musyawarah Wilayah (Muswil) PM Jatim ke-14 di Asrama Haji Sukolilo pada 4 sampai 6 Februari 2010 mendatang.
Menurut Suli, dengan mengangkat tema 'Spirit Dakwah Pemuda Muhammadiyah Menuju Kemandirian Bangsa', pihaknya ingin agar PM Jatim bisa eksis dan mampu berperan dalam pembentukan karakter bangsa. Karena itu, ke depannya PM Jatim ingin agar semua kadernya semakin bisa terlibat dalam berbagai unit usaha Muhammadiyah.
Sehingga ikut menggerakkan dakwah Muhammadiyah bagi kebaikan bangsa dan negara. "Sinergikan usulan agar kader muda semakin dilibatkan dalam mengelola amal usaha Muhammadiyah. Jika itu dilakukan kemandirian yang dinginkan PM bisa diwujudkan," ujar Suli.