Selasa 09 Aug 2022 21:55 WIB

Kemenag Panen Kelapa Sawit Program Inkubasi Wakaf Produktif di Babel

Program ini merupakan upaya meningkatkan profesionalitas nazir.

Red: Agung Sasongko
Perkebunan Kelapa Sawit, ilustrasi
Perkebunan Kelapa Sawit, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menggelar panen raya kelapa sawit hasil Program Inkubasi Wakaf Produktif di Yayasan Al-Anshori, Desa Bedengung, Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung (Babel), Selasa (9/8/2022).

"Program ini merupakan upaya meningkatkan profesionalitas nazir dalam mengelola tanah wakaf di sektor ekonomi, manajemen, keuangan dan agribisnis," ujar Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Tarmizi Tohor dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Baca Juga

Tarmizi mengatakan panen raya kelapa sawit ini sebagai bentuk komitmen Kemenag dalam mengoptimalkan aset wakaf yang ada di Indonesia melalui program yang digulirkan.

Ia menyebutkan di Kabupaten Bangka Selatan sudah terdapat Desa Sadar Zakat di Desa Permis dan Desa Rajik. Saat ini, Desa Bedengung telah ditetapkan menjadi Desa Sadar Wakaf.

"Kami berharap, dengan adanya Desa Sadar Zakat dan Desa Sadar Wakaf ini dapat mengolaborasikan dana sosial dengan dana zakat dan wakaf agar masyarakat bisa sejahtera," kata dia.

Ia mengingatkan para nazir (orang/lembaga mengurus harta wakaf) segera mengurus Akta Ikrar Wakaf (AIW) ke KUA dan sertifikat tanah wakaf kepada BPN kabupaten/kota sebagai upaya mengamankan aset wakaf.

"Jangan sampai aset wakaf ini tidak mempunyai dokumen resmi berupa AIW dan sertifikat, karena akan rentan terjadi gugatan atau penyalahgunaan ke depan," kata dia.

Yayasan Al-Anshori menjadi salah satu dari 12 nazir yang menerima bantuan program Inkubasi Wakaf Produktif tahun 2021 senilai 100 juta rupiah.

Lahan seluas 2,5 hektare itu dikelola untuk perkebunan kelapa sawit dengan pendapatan rata-rata hingga 2,2 juta rupiah per bulan dari hasil panen sebanyak 1 ton setiap dua pekan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَسَلَكَهٗ يَنَابِيْعَ فِى الْاَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهٖ زَرْعًا مُّخْتَلِفًا اَلْوَانُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهٗ حُطَامًا ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَذِكْرٰى لِاُولِى الْاَلْبَابِ ࣖ
Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat.

(QS. Az-Zumar ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement