Senin 19 Dec 2011 21:14 WIB

Empat Hal yang Dilakukan Muslim Saat Pergantian Tahun Baru

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad
Berdoa
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Berdoa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PB NU), Said Aqil Sirajd menuturkan sebagai Muslim ada empat hal yang perlu dilakukan sebagai bentuk perayaan terhadap pergantian tahun. Keempat hal ini lebih utama ketimbang merayakan pergantian tahun dengan hal-hal bersifat mubazir seperti hura-hura, pesta atau lainnya.

"Pertama, dan paling penting adalah mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada bangsa Indonesia, utamanya umat Islam sepanjang satu tahun ini," kata dia saat berbincang dengan Republika Online, Senin (19/12).

Kedua, lanjutnya, Muhasabah (introspeksi diri). Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh seorang manusia beramal baik dan melanggar aturan Allah SWT. "Kita wajib untuk mengadili, koreksi terhadap diri kita sendiri, dan selanjutnya nurani kitalah yang akan menghakimi diri kita sendiri " kata dia.

Ketiga, Muatabah (membersihkan diri). Said mengatakan selama satu tahun ini berbagai peristiwa telah dialami manusia. Entah pristiwa bahagia, menyedihkan, kehidupan atau kematian.

"Sangat penting, agar kita betul-betul mengaku atau menyatakan bahwa kita sebagai mahkluk-Nya yang serba terbatas, lemah dan lainnya," kata dia.

Selanjutnya, papar Said, Murokobah (supervisi). Menurut dia, bangsa Indonesia, utamanya umat Islam ke depan harus optimis jangan berputus asa meski berbagai cobaan atau masalah yang mendera bangsa Indonesia, utamanya umat Islam.

Sebab, dari sekian musibah atau cobaan yang menerpa tak sebanding dengan banyaknya barokah yang melimpah kepada bangsa Indonesia dan umat Islam. "Allah SWT bersama kita, jadi janganlah berputus asa dan selalu optimis," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement