Senin 06 Jan 2014 17:26 WIB

Two sultanates in Gowa and Malaysia eye cooperation in tourism

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yeyen Rostiyani
Museum of Gowa Sultanate in Makassar, South Sulawesi (file photo)
Foto: Antara/Ekho Ardiyanto
Museum of Gowa Sultanate in Makassar, South Sulawesi (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Gowa Tallo Sultanate in South Sulawesi and Sulatanate of Malaysia are working to develop tourism to preserve cultural heritage. Advisor of Gowa Tallo Sulatanate, Muhammad Nasrun said that after Royal Mahaputra at Fort Rotterdam event in Makassar, tourism between the two countries had received good response from Ministry of Tourism and Creative Economy.

"There is memorandum of understanding between Gowa Tallo Sultanate with Malaysian Sultanate Council for tourism development and cultural preservation," Nasrun said recently.

There are several important points in the MoU, such as development of tourism in two countries and preservation of cultural in tourism side.  The agreement was signed by Sultane of Gowa Tallo (I Paricu Muhammad Akbar Amir Sultan Aliyah Karaeng Manaba Ma'gau) and representative of Malaysian Sultanate (Datok Sri Rozaini Binti Nawai). The event was witnessed by Head of Batte Selapang (Abdul Razak Tate).

Cooperation between Gowa Tallo Sultanate and Malaysia has existed since hundreds years go as both sultanates have the same family roots. 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement