REPUBLIKA.CO.ID, Kecantikan selalu menjadi kebingungan di kalangan remaja perempuan. Untuk bisa diterima di lingkungannya, remaja perempuan kerap merasa harus memiliki paras cantik. Mereka yang kurang percaya diri pun jadi sulit untuk bergaul.
Dorongan untuk menjadi cantik, biasanya muncul dari teman-teman sebayanya. Ini disebabkan adanya keinginan untuk menjadi pusat perhatian.
Psikolog remaja Ajeng Raviando mengatakan, perubahan tren gaya hidup membuat remaja perempuan menginginkan kecatikan secara instan. Mereka juga berharap mendapat hasil yang cepat tanpa peduli pada proses.
"Kecenderungan remaja mendapatkan hasil instan terlihat dari tren selfie ketika mereka banyak menggunakan berbagai aplikasi digital. Sehingga mereka menggunakan bedak untuk menutupi kulit wajah mereka dengan harapan untuk memperbaiki kondisi kulit wajah saat mengunggah foto mereka di media sosial," ujarnya dalam konferensi pers Pond's White Beauty di Jakarta, Kamis (5/2).
Berdasarkan survey yang dilakukan Pond's, 74 persen remaja perempuan cenderung menutupi kekurangan wajahnya dengan menggunakan bedak. Pilihan ini diambil ketimbang melakukan perawatan kulit. Remaja cenderung menggunakan kosmetik untuk tampil cantik dan
tertekan karena harus tampil sempurna.
Senior Brand Manager Face Moisturizer Mass and Premium Unilever Indonesia, Anggiaswari Odang, mengatakan kecantikan memerlukan sebuah proses. Remaja perempuan harus merawat kulit dimulai dari dini. "Kalau untuk saya, usia dini itu mulai dari 13 tahun," ungkapnya.