REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tak perlu cemas dengan wabah E coli jika jika memasak makanan dengan benar dan higienis. Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama, menyatakan bakteri E Coli mayoritas tidak menyebabkan penyakit parah namun jenis baru bakteri tersebut dapat menyebabkan wabah seperti di negara Eropa saat ini.
"Bakteri ini akan mati di suhu diatas 70 derajat celcius, jadi jika bahan pangan dimasak dengan benar, kumannya akan mati," ujarnya.
Pencegahan paling utama dikatakan Tjandra adalah dengan mencuci tangan dengan benar sebelum memasak, sebelum makan dan sesudah keluar toilet.
Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengatakan untuk pengawasan bahan pangan segar telah dilakukan di Badan Karantina yang telah memiliki segala peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian segala produk masuk ke Indonesia, termasuk apakah makanan itu terkontaminasi E Coli.
Sementara untuk beberapa jenis sayuran yang diduga terkontaminasi bakteri E Coli antara lain timun, toge, dan selada, Bayu mengatakan tidak ada impor produk-produk tersebut tahun 2011.
Kementerian Kesehatan (Kemkes) mengungkapkan belum ada laporan kasus wabah Escherichia coli (E coli) yang melanda Eropa saat ini di seluruh negara ASEAN."Negara ASEAN wajib melaporkan jika ada korban manusia untuk E Coli. Kita wajib melaporkan tiap saat, 24 jam. Dan hingga saat ini, saya bisa melaporkan belum ada kasus di negara ASEAN," kata Tjandra.
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih juga menegaskan bahwa hingga saat ini di Indonesia juga belum ada laporan kasus tersebut dan pihaknya telah meminta untuk meningkatkan kewaspadaan di fasilitas-fasilitas kesehatan diseluruh Indonesia untuk antisipasi wabah E Coli tersebut.
"Surveilans kita jalan terus. Ada upaya khusus juga agar rumah sakit siaga untuk diare berdarah," katanya mengenai salah satu ciri dari kasus E Coli.
Namun dari surveilans untuk diare yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kemkes selama dua tahun terakhir tidak ada ditemukan kasus enterohaemorrhagic E coli (EHEC).
Tjandra Yoga mengatakan saat ini jenis E.Coli yang berada di Jerman merupakan strain O104-H4 dimana wabah mulai muncul sejak 1 Mei 2011 yang lalu. "Dulu juga pernah ada outbreak (wabah) di Amerika Serikat, itu jenisnya O157-H7 tahun 1982," ujarnya.