Rabu 15 Feb 2012 16:03 WIB

Panas Tinggi Mendadak? Waspadai Demam Berdarah

Rep: reiny dwinanda/ Red: Endah Hapsari
Anak Sakit/Ilustrasi
Foto: Corbis.com
Anak Sakit/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Demam berdarah tidak begitu spesifik gejalanya. Tak heran jika banyak warga yang datang ke pusat pelayanan kesehatan sudah dalam kondisi yang sangat payah. "Tetapi, kalau ada batuk, biasanya bukan demam berdarah," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Dien Emawati, dalam satu kesempatan.

 

Meski begitu, sebetulnya masuknya virus dengue ke dalam aliran darah bisa dideteksi dengan sejumlah pertanda yang dimunculkan tubuh. Gejala paling utama ialah timbulnya demam secara mendadak. "Waspadai demam yang muncul tiba-tiba langsung di atas 38 derajat Celsius," tutur dr Alan Tumbelaka SpA (K).

Terlepas dari penyebabnya, demam tinggi, harus diusahakan segera reda. Kompres penderita dengan air hangat. "Lalu berikan paracetamol sebagai obat penurun demam," saran Alan.

Demam tinggi tak boleh dibiarkan. Demam harus diturunkan untuk menghindari terjadinya kejang demam. "Namun, pada demam berdarah panasnya seringkali membandel, sukar diturunkan sampai di bawah 38," ujar konsultan pediatrik untuk penyakit infeksi dan tropis.

Sebagai pertolongan pertama, lanjut Alan, berikan cairan yang cukup. Bentuknya boleh apa saja. "Kuah sayur, jus, air putih, atau susu silakan disajikan."

Setelah diberikan cairan yang cukup dan obat penurun panas, segera bawa penderita ke sarana kesehatan terdekat. Tidak semua pasien dengan gejala demam berdarah akan dianjurkan untuk dirawat inap. "Tetapi kalau jenisnya demam berdarah dengue (DBD) tentu penderitanya membutuhkan perawatan di rumah sakit," cetus Alan.

Beberapa tahun terakhir demam berdarah tak begitu sering datang dengan perdarahan pada kulit. Perdarahan kulit biasanya terlihat saat kulit yang terkena bintik merah diregangkan dan tak hilang bintiknya.

Belakangan, dewasa dan anak juga menunjukkan gejala yang berbeda. Pada dewasa keluhan utamanya adalah nyeri di ulu hati, sakit di dada kanan, suhu tubuh naik mendadak, dan pusing. "Sementara anak biasanya mengeluhkan nyeri perut, panas tinggi, syok, dan tinja yang agak merah," kata Alan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement