Senin 26 Nov 2012 05:14 WIB

Anak Anda Hiperaktif? Waspadalah!

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Fernan Rahadi
Anak-anak hiperaktif (ilustrasi)
Anak-anak hiperaktif (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mungkin anda pernah bertemu dengan anak yang sangat nakal, sulit diatur, sukar diajari, dan tak bisa diam. Kemungkinan, sang anak menderita attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

ADHD merupakan penyakit genetik yang jika tak diatasi sejak dini menyebabkan sang anak berpotensi melakukan banyak tindak kriminal saat dewasa nanti. Di Inggris, sebanyak tiga persen anak-anaknya didiagnosis menderita ADHD. Separuh darinya seringkali mengalami gangguan konsentrasi, hiperaktif, dan impulsif setelah dewasa.

Penelitian di Inggris menunjukkan 7-40 persen dari mereka yang terlibat kasus peradilan pidana kemungkinan besar menderita ADHD dan gangguan lain yang serupa, meskipun sebagian kasus ini tak diakui keabsahannya secara resmi.

Para peneliti dari Institut Karolinska mendata sebanyak 25 ribu orang mengidap ADHD di Swedia. Hasil penelitian menunjukkan penderita ADHD berkemungkinan besar melakukan tindak kejahatan. Porsinya 37 persen laki-laki dan 15 persen perempuan.

Studi yang dipublikasikan New England Journal of Medicine menemukan sebanyak 32-41 persen penderita yang meminum obat-obatan khusus ADHD dapat mengurangi perilaku impulsif mereka. Orang itu lebih bisa mengatur hidup mereka.

"Jika mereka (penderita ADHD) menjalani pengobatan teratur, maka 30-40 persen penjahat yang menderita ADHD akan berkurang," kata ahli dari Oxford University, Dr Seena Fazel, dikutip dari The Guardian, Senin (26/11). Ini jelas mengurangi jumlah total kejahatan di masyarakat.

Namun, psikiater dari UK Adult ADHD Network, Prof Philip Asherson, yang tak terlibat dalam penelitian lebih menyarankan mereka yang menderita ADHD melakukan pengobatan dini karena keinginan pribadinya. "Jangan memaksa mereka untuk melakukan pengobatan," ujarnya.

Biaya pengobatan ADHD per bulannya, kata Asherson, berkisar 100-300 poundsterling. Dibandingkan biaya sistem peradilan pidana, maka biaya pengobatan ini jauh lebih mahal.

Temuan di Swedia ini berlaku untuk anak-anak di Inggris dan sebagian besar anak-anak di Eropa Barat. Tingkat ADHD pada anak-anak dan level obat yang diberikan kepada mereka relatif sama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement