REPUBLIKA.CO.ID, Prof Dr dr Nukman Moeloek Sp.And, spesialis andrologi dari FKUI, memberikan beberapa kiat untuk menjaga kesehatan alat reproduksi kaum pria. Dalam hal ini, para orang tua harus pula berperan yakni dengan cara melakukan pemeriksaan testis pada bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan.
"Ini penting untuk mengetahui apakah testis sudah turun ke dalam skrotum atau belum. Cukup diraba saja pada kantung testisnya, sudah bisa ketahuan. Kalau testis belum turun, ya harus segera diperiksakan ke dokter."
Selain itu, para remaja putra yang tengah mengalami masa pubertas perlu pula menjaga dan memperhatikan kesehatan. Pada masa ini organ reproduksi sudah mulai berfungsi. Salah satu hal yang perlu dilakukan para remaja ini adalah memilih pergaulan yang tepat serta menghindarkan diri dari pemakaian alkohol dan narkoba. Alkohol dapat mengikat hormon pembentuk sperma, begitu pula dengan narkoba.
Rokok pun, menurut Nukman, cukup berbahaya. Ia bisa menyebabkan pelebaran pembuluh darah di dalam testis. Sehingga aliran darah kotor yang seharusnya ke jantung kembali lagi ke dalam testis. Kondisi ini mengakibatkan sperma menjadi lemah. Bagi orang dewasa perlu menghindari perilaku seksual yang tidak sehat, karena gangguan spermatogenesis (proses pembentukan sperma) disebabkan pula oleh penyakit-penyakit akibat hubungan seksual.
Beberapa kebiasaan sederhana yang perlu segera dihentikan, menurut Ketua Bagian Biologi Kedokteran FKUI ini, ialah pemakaian celana dalam yang terlalu ketat, tebal, dan terbuat dari bahan yang menyebabkan panas seperti pollyester. Sebaliknya, gunakanlah celana dalam dari bahan katun. "Celana dalam dari bahan ini (katun) sangat baik untuk kesehatan testis."