REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti telah berhasil menggunakan terapi gen untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh 12 pasien HIV untuk melawan infeksi. Mereka mengambil seluruh sel darah putih pada pasien dan mengedit gen yang ada di dalamnya, kemudian mentransfer darah putih yang sudah diterapi itu ke dalam tubuh pasien.
Hasilnya? Beberapa pasien yang menjadi obyek penelitian ini mengalami kemampuan tahan pada infeksi lebih tinggi. Bahkan, salah satu pasien tidak menunjukkan jejak bahwa dia terdeteksi HIV setelah menjalani terapi gen ini. Para peneliti ini melaporkan hasil penelitian mereka di New England Journal of Medicie.
Dilansir dari Medical News Today, Senin (10/3), tim ini melibatkan peneliti dari Universitas Pennsylvania, Albert Enstein College of Medicine di New York, serta perusahaan yang mengembangkan teknologi editing gen.
"Studi ini menunjukkan bahwa hasilnya aman dan efektif untuk meningkatkan ketahanan alami pasien terhadap virus dengan menanamkan sel-sel direkayasa yang bertahan dalam tubuh mereka. Ini efektif untuk menjaga viral load dalam tubuh mereka tanpa menggunakan obat-obatan," ujar salah seorang peneliti, Carl H June.
Metode editing gen ini disebut zinc-finger nuclease (ZFN). ZFN akan mengedit gen yang disebut CCR5 dalam sel T kekebalan tubuh dan membuatnya bermutasi satu persen dari populasinya dalam tubuh penderita HIB. Setelah mutasi, gen tersebut akan berubah menjadi CCR5-delta-32 yang secara alami tahan terhadap HIV.
Setiap pasien yang menjadi obyek penelitian menerima infus 10 miliar sel yang sudah dimodifikasi. Masing-masingnya menerima infus yang mengandung sekitar 10 miliar sel antara Mei 2009 hingga Juli 2012.