REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Menjalani profesi sebagai jurnalis ternyata harus siap mengalami rentan risiko diabetes karena kerap mengalami tekanan kerja atau stres yang berlebihan.
"Ketika stres, akan merangsang hormon kita naik, lalu memicu kadar gula untuk naik, biasanya tuntutan deadline akan membuat wartawan berisiko stres tinggi,” kata Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen IPD FKUI dan RSCM Dr Em Yunir, Selasa (28/10)
Menurut dia, ketika wartawan stres akan dilanjutkan dengan datangnya emosi yang tinggi, maka harus segera mencari cara meredam emosi tersebut.
"Cara meredam emosi tersebut biasa berbeda bagi tiap orangnya, yang penting harus dihindari jika stres lalu cepat emosi," ujarnya.
Selain itu, dia menuturkan biasanya seseorang memiliki potensi menderita diabetes jika keluarganya juga memiliki riwayat diabetes. Di mana ketika memasuki umur 40 tahun menjadi awal usia ketika diabetes ini mulai muncul.
Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa menurut sebuah penelitian pada 2008, di Indonesia tercatat dari 1.390 pasien yang menderita diabetes, 74 persen diantaranya tidak melakukan pengobatan. Ini membuktikan bahwa masyarakat masih mengesampingkan dampak kesehatan dari penyakit diabetes.