REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Setelah berkunjung ke Arab Saudi untuk persiapan ibadah haji 1436 H/2015 M, Menteri Kesehatan Prof Nila F. Moeloek, Sp.M (K) mengimbau agar calon jamaah haji secara aktif
menjaga kesehatan diri jauh sebelum keberangkatan, baik fisik maupun mental, agar berada dalam kondisi prima saat di Tanah Suci.
“Diminta kepada jamaah untuk mengikuti program pembinaan, di antaranya olah raga untuk meningkatkan kebugaran, konsultasi gizi, dan memastikan didapatnya pengobatan medik secara memadai di layanan kesehatan Tanah Air,” papar Menkes, Sabtu (17/1).
Jamaah juga diimbau untuk menyadari kondisi fisik saat keberangkatan dan menyiapkan obat-obatan pribadi yang mungkin memiliki spesifikasi tersendiri sesuai kebutuhan.
Tantangan kesehatan haji tahun 2015, ujar Menkes, adalah musim panas saat periode puncak haji (Arafah-Mina). Heat stroke, menurutnya, akan menjadi masalah serius bagi jamaah haji Indonesia.
Ia pun memaparkan persiapan yang harus dilakukan calon jamaah haji untuk mengantisipasi kasus heat stroke dengan menyediakan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Jeddah-Makkah-Madinah dengan fasilitas Instalasi Gawat Darurat dan High Care Unit (HCU).
Direktur Jenderal Kesehatan Arab Saudi pun berkomitmen ikut menjamin layanan kesehatan di seluruh rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi secara cuma-cuma.
“Namun, mereka juga meminta agar jamaah haji secara pribadi emastikan dilakukannya surveilans awal terhadap calon jamaah haji untuk early screening dan deteksi dari penyakit yang mungkin diderita,” cetus Menkes.