REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- American Academy of Pediatrics baru-baru ini mengeluarkan panduan baru untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah yang dimulai dari masa kanak-kanak, termasuk rekomendasi berikut ini.
Seperti dikutip dalam laman www.parentsindonesia.com.
Usia 2 tahun ke atas
Dokter akan mengukur tinggi, berat, dan body mass index (BMI) si kecil setiap kali Anda membawanya untuk mengontrol kesehatan. Mintalah dokter membahas hasilnya bersama Anda, dan jika perlu utarakan perubahan pola makan dan aktivitas apa yang dapat bermanfaat untuk anak Anda.
Usia 3 tahun ke atas
Tekanan darah anak harus diperiksa setiap tahun. Sebagaimana BMI, mintalah dokter agar mendiskusikan hasil pemeriksaannya dengan dengan Anda.
Usia 9 sampai 11 tahun. Disarankan untuk melakukan skrining kolesterol pertama. Anak Anda mungkin perlu diperiksa kadar kolesterolnya bila dia memiliki orangtua yang memiliki kadar kolesterol 240 atau lebih atau memiliki hubungan yang relatif dekat dengan orang yang terkena serangan jantung atau stroke sebelum usia 55 tahun (pada pria) atau 65 tahun (pada perempuan).
Kenali faktor risiko penyakit jantung pada ibu hamil yaitu penyakit gula. Kadar gula darah harus dikontrol dalam batas normal selama masa kehamilan. Usia ibu di atas 40 tahun, adanya riwayat penyakit berat dalam keluarga seperti diabetes, kelainan genetik, down sindrom perlu waspada ibu hamil.
Ibu hamil harus mengindari risiko terkena infeksi virus TORCH (Toksoplasma, Rubela, Sitomegalovirus dan Herpes). Lakukan skrining TORCH sebelum merencanakan kehamilan. Skrining ini rutin dilakukan pada ibu-ibu hamil di negara maju, namun di Indonesia skrining ini jarang dilakukan karena sangat mahal.
Hindari paparan sinar X atau radiasi dari foto rontgen berulang pada masa kehamilan. Hindari juga paparan asap rokok baik aktif maupuin pasif dari suami atau anggota keluarga lainnya.