Rabu 01 Apr 2015 09:42 WIB

Lebih Dari 40 Persen Orang Indonesia Alami Gigi Sensitif

Rep: MGROL 33/ Red: Indira Rezkisari
Gigi Sensitif (Ilustrasi)
Gigi Sensitif (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar 43 persen masyarakat Indonesia yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan mengalami gigi sensitif. Data tersebut dihasilkan dari GlaxoSmithKline Consumer Health Care (GSK). Padahal gigi sensitif bukanlah suatu yang bisa dianggap sepele.

"Gigi ngilu itu merupakan suatu yang sangat menganggu. Di mana hal itu dapat menyebabkan gangguan fungsional, sosial, serta emosional," ungkap Danny Hadhyan, Marketing Director GSK, di Jakarta, Selasa, (31/3).

Gigi yang mengilu saat makan membuat siapapun jadi tidak bebas beraktivitas sosial. "Kalau memiliki gigi ngilu, saat reuni atau arisan keluarga kita tidak bisa makan dong. Kondisi ideal ini bisa dicapai dengan terbebas dari permasalahan gigi sensitif," lanjut Danny.  

Danny juga mengutarakan mengenai usia yang amat rentan terkena gigi sensitif di usia 20 hingga 40 tahun. Menurutnya, di usia tersebut merupakan usia-usia yang memiliki interaksi tinggi terhadap makanan.

Bagaimana gigi ngilu merupakan suatu gangguan besar bagi masyarakat? "Setiap hari kita mengkonsumsi makanan dan minuman yang memiliki berbagai jenis karakter, baik itu panas, dingin, manis, asam, dan sebagainya. Yang belum kita sadari, ternyata interaksi gigi dengan berbagai karakter makanan menimbulkan rekasi yang berbeda-beda, termasuk gigi ngilu akibat gigi sensitif," tutur Danny.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement