Ahad 03 May 2015 13:58 WIB

Fakta di Balik Mitos Diabetes

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Diabetes (Ilustrasi)
Foto: Huffingtonpost
Diabetes (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit diabetes masih disertai berbagai macam mitos yang berkembang. Mitos tersebut terkadang tidak masuk akal dan tidak terbukti secara ilmiah.

Beredarnya mitos tersebut sangat memerlukan penejelasan secara ilmiah dari pihak yang lebih ahli untuk memberikan edukasi bagi penderita diabetes.

Menurut Dr. Mohammad Firsa, pengurus Persadia Muda (young diabetic) beberapa waktu lalu pada acara launching buku Diabetes and Me, masyarakat memang mudah percaya informasi yang kurang tepat seputar diabetes.

Seperti beberapa makanan yang dianggap bisa menyembuhkan diabetes, padahal diabetes sampai sekarang belum bisa disembuhkan. Memang ada beberapa makanan yang mampu mengobati diabetes, seperti tanaman brotowali, namun masyarakat belum tahu berapa takaran yang tepat untuk mengobati diabetes.

Berikut ini beberapa mitos beserta faktanya yang dibahas pada acara tersebut sebagai salah satu edukasi bagi masyarakat.

Pertama, jika anggota keluarga ada yang terkena diabetes, sudah pasti anggota lain akan kena. Faktanya, lebih dari 90 persen penyandang diabetes tidak mewarisi penyakit ini dari orang tua. Tetapi meniru atau mewarisi kebiasaan makan yang salah.

Kedua, diabetes diturunkan menyilang, dari ibu ke anak laki-laki, atau dari ayah ke anak perempuan. Faktanya, memiliki golongan darah yang sama dengan ayah dan ibu tidak otomatis terkena diabetes. Kesamaan darah memang menaikan resiko terkena diabetes tapi soal pasti kena atau tidaknya itu tergantung dari pola gaya hidup.

Ketiga, kadar gula darah rendah lebih baik dari kadar gula darah yang tinggi. Faktanya, kadar gula darah rendah sama berbahayanya dengan kadar gula darah tinggi, karena harus menjaga kestabilan gula darah dengan menjaga pola makan, olahraga, mengontrol ke dokter dan mengikuti edukasi diabetes.

Keempat, bila sudah mengkonsumsi obat, seseorang yang terkena diabetes boleh makan apa saja. Penyataan ini merupakan sebuah fakta, karena penyandang diabetes memang diperbolehkan makan apa saja, namun jumlah dan takarannya dibatasi sesuai kebutuhan kalori masing-masing.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement