REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acapkali orang tua hanya fokus memberikan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak untuk buah hati mereka. Menurut Dr. Budi Purnomo, SpA (K) dari RSAB Harapan Kita, memberikan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral tidak kalah pentingnya bagi tumbuh kembang anak.
Tubuh manusia tidak dapat menghasilkan vitamin sendiri sehingga mengandalkan asupan vitamin dari makanan yang dikonsumsi anak. Idealnya, makanan anak harus mengandung vitamin lengkap, zat besi, kalsium, magnesium, kalium, iodium, seng.
"Jika anak sudah mendapatkan pola makan yang seimbang, maka ia tidak perlu lagi mendapat tambahan suplemen dari luar," ujar Dr. Budi dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Senada dengan Dr. Budi, Dr. Matheus Tatang Puspanjono, SpA, dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk mengatakan bahwa bayi yang tidak mengalami kesulitan mengonsumsi makanan yang cukup gizi di usia 6 bulan ke atas, juga tidak membutuhkan suplemen vitamin. Pastikan Anda hanya menjadikan suplemen sebagai alternatif jika anak Anda sudah sangat susah makan atau memiliki kesehatan kronis.
"Jangan mengonsumsi suplemen multivitamin-mineral tanpa petunjuk dokter karena si kecil dapat menerima kelebihan vitamin A dan seng," ucap Dr. Tatang. Kelebihan vitamin A dapat membuat anak menderita sakit kuning atau hipervitamin A yang membuat telapak tangan dan kaki anak menjadi kuning.