REPUBLIKA.CO.ID, Murah, lezat, dan praktis, membuat mi instan sangat populer di kalangan mahasiswa atau siapa saja yang membutuhkan makanan cepat saji yang mengenyangkan. Tingkat penjualannya di dunia tertinggi di Cina, Hong Kong, Indonesia, Jepang, India, Vietnam, dan AS.
Jika dikonsumsi sesekali, tentu tak masalah. Namun, pikir-pikir lagi jika Anda rutin memakannya atau bahkan menjadikannya sarapan setiap pagi. Apa sebabnya?
Bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik pada perempuan
Kandungan sodium dalam seporsi mi sekira 2.700 miligram, selain natrium tinggi, lemak jenuh, dan banyak glikemik yang ada di dalamnya. Padahal, asupan sodium maksimum yang disarankan ialah 2.300 miligram per hari untuk orang normal dan 1.500 miligram untuk populasi berisiko tinggi.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Journal of Nutrition, bahan tidak sehat yang berlebihan tersebut bisa menyebabkan para perempuan yang rutin mengonsumsi mi instan mengalami sindrom metabolik. Individu dengan sindrom metabolik berpotensi mengidap penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan stroke.