Senin 22 Feb 2016 08:30 WIB

Vaksin DBD Diprediksi Hadir Setahun Lagi

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Depok, Sawangan, Jawa Barat, Rabu (27/1). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Depok, Sawangan, Jawa Barat, Rabu (27/1). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian terhadap vaksin dengue sudah dirampungkan oleh tim peneliti di Indonesia. Hanya saja, karena ada hal yang dinilai kurang, vaksin tersebut diprediksi baru hadir minimal satu tahun lagi.

Penelitian terhadap vaksin dengue sudah selesai dilakukan dan hasilnya telah dimuat dalam Journal of Medicine. Oleh karena itu, hasil dari penelitian segera dikaji lebih mendalam sebelum diberikan izin oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Ahli Penanganan Demam Berdarah dan Penyakit Infeksi Tropik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Leonard Nainggolan merupakan salah satu pihak yang dilibatkan oleh BPOM untuk memberikan tanggapan terhadap hasil penelitian terhadap vaksin dengue. Setelah meninjau lebih jauh, Leonard mengungkapkan bahwa ternyata masih ada kekurangan vaksin yang perlu dilengkapi terlebih dahulu sebelum diberikan izin.

"Jadi memang sudah dilakukan penelitian vaksin dengue di Indonesia. Tapi karena kami anggap masih banyak kekurangan, di-pending," ujar Leonard saat ditemui di RS Cipto Mangunkusumo.

Leonard mengatakan dirinya tidak bisa mengungkapkan pada publik mengenai kekurangan apa yang ditemukan dalam vaksin dengue tersebut. Pasalnya, hal tersebut masih harus dirahasiakan.

Leonard juga belum bisa memastikan kapan vaksin dengue ini dapat digunakan oleh masyarakat. Hanya saja, Leonard optimistis jika dalam satu tahun ke depan vaksin dengue sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. "Kayaknya nggak (sampai) kalau lima tahun. Mudah-mudahan (satu tahun)," tambah Leonard.

Leonard mengungkapkan vaksin dengue yang diteliti tersebut nantinya dapat digunakan untuk empat jenis virus dengue yang ada di Indonesia. Keempat jenis virus yang ada di Indonesia, terang Leonard, ialah DEN-1, DEN-2,  DEN-3 dan DEN-4.

Jika vaksin sudah mulai bisa digunakan, Leonard menilai kasus demam berdarah dengue (DBD) akan dapat berkurang meski tidak hilang 100 persen. Leonard menjelaskan kinerja vaksin ibarat sebuah payung saat hujan. Meski ada kemungkinan "terciprat air", payung dapat melindungi seseorang dari basah kuyup akibat hujan.

"(Vaksin dengue) tidak menjamin 100 persen terlindungi. Tapi untuk membantu perlindungan, iya, cukup bermanfaat. Artinya, kalau kena 'hujan' (kiasan DBD, Red), yang ringan-ringan saja karena vaksinnya sudah ada," jelas Leonard. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement