REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, Vaksin polio selama ini yang umum dikenal adalah dilakukan dengan cara tetes. Namun pada Juli mendatang, vasinasi polio pada bayi dan balita mulai ditambah dengan vaksin polio injeksi. Lalu apa sebenarnya perbedaan mendasar kedua vaksin ini dan manakah yang lebih bermanfaat?
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Jane Soepardi menjelaskan vaksin polio tetes dan injeksi berbeda dari sejumlah sisi. Dari isi atau kandungan konten jenis kuman di dalam vaksinnya berbeda.
Pada vaksin polio tetes, dia menjelaskan di dalamnya mengandung virus polio yang dilemahkan. Artinya virusnya masih hidup, tapi dilemahkan. Namun kalau vaksin melalui injeksi, yang disuntikkan adalah virus polio yang sudah mati.
Selain itu, dari sisi manfaat untuk kekebalan yang ditimbulkan juga berbeda. Vaksin polio tetes, menurut Jane, bersifat memberikan kekebalan di saluran cerna. Jika nanti anak yang diimunisasi buang air besar, maka virus yang sudah dilemahkan itu bisa ikut keluar bersama dengan tinja atau fesesnya.