Kamis 01 Sep 2016 00:05 WIB

Ini Dampak Buruk Akibat Rasa Cemas Berlebih

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Cemas. Ilustrasi
Foto: pixabay
Cemas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda sering terjaga di malam hari dan merasa cemas akan segala hal? Mulai sekarang, coba hentikan kebiasaan itu agar tak melulu disiksa khawatir.

Dalam sebuah artikel untuk situs medis Hippocrates Post, para ahli membahas epidemi kecemasan tersebut berikut dampak negatifnya. Kecemasan terlebih disebut dapat menyebabkan berbagai penyakit fisik dan emosional.

Kondisi ini diklaim lebih kerap melanda perempuan di atas usia 25 tahun, yang mencemaskan keuangan, hubungan, sampai pekerjaan. Para ahli menyebut orang yang berulang kali merasa khawatir dengan istilah ruminator.

Saat khawatir, tubuh melepaskan hormon adrenalin yang dapat dikonversi menjadi kolesterol oleh tubuh. Peningkatan itu menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung hingga masalah kesuburan.

Cemas juga memicu hormon stres yang bertanggung jawab untuk efek samping insomnia, rambut rontok serta jerawat. Sebab, hormon cortisone yang dikeluarkan tubuh saat merasa cemas adalah pemicu jerawat.

Jadi, demi kesehatan, tempatkan kecemasan pada tempat dan porsinya. Untuk mengatasinya, Anda bisa membagi masalah dengan orang terdekat dan lingkaran sosial.

Disarankan pula untuk berhenti terobsesi dengan apa yang terjadi di masa lalu dan yang belum terjadi di masa depan. Cobalah mendapatkan tidur malam yang cukup dan bebas dari rasa khawatir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement