Rabu 26 Oct 2016 07:49 WIB

Vaksin Dengue tak Menutup Kemungkinan Bisa untuk Orang Dewasa

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Vaksin adalah salah satu cara mencegah wabah penyakit.
Foto: Antara
Vaksin adalah salah satu cara mencegah wabah penyakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski diperuntukkan bagi anak usia 9 hingga 16 tahun, vaksin dengue tidak tertutup kemungkinan akan bisa diterapkan pula pada orang deasa. Peneliti utama dari studi klinis fase III tentang vaksin dengue yang dilakukan di Indonesia, Sri Rezeki Hadinegoro menyatakan, vaksin dengue yang diperuntukkan bagi anak usia 9 hingga 16 tahun, tidak menutup kemungkinan bisa dipakai untuk orang dewasa. "Meski ditujukan pada anak usia 9 hingga 16 tahun, tak menutup kemungkinan jika vaksin ini nantinya dapat diberikan pula pada orang dewasa hingga usia 45 tahun," ujar Profesor Sri.

Menurut dia, hal ini sudah dilakukan di beberapa negara lain. Kemungkinan tersebut bisa tejadi karena efikasi vaksin dengue lebih baik ketika diberikan pada anak yang memiliki seropositif dibandingkan seronegatif.

Di sisi lain, semakin bertambahnya usia seseorang semakin tinggi pula seropositif yang ditemukan. Oleh karena itu, Sri mengatakan pengajuan vaksin dengue untuk dewasa akan dilakukan.

Vaksin dengue ini berhasil didapatkan melalui proses penelitian panjang selama 20 tahun. Prosesnyanya juga melibatkan sekitar 30 ribu relawan. Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara di Asia Pasifik dan Amerika Latin yang ikut dalam penelitian berskala besar ini. Dalam penelitian, diketahui bahwa vaksin dengue efektif melawan empat jenis serotipe virus dengue.

General Manager Sanofi Pasteur Indonesia Joko Murdianto mengatakan vaksin dengue merupakan vaksin pertama yang berlisensi untuk pencegahan dengue di dunia. Vaksin ini sudah mendapatkan persetujuan pemasaran di 12 negara seperti Meksiko, Filipina, Brazil, Singapura dan juga Indonesia. Di Indonesia, vaksin dengue bisa didapatkan melalui klinik dan juga beberapa jaringan rumah sakit swasta.

"Menjadikan vaksin dengue dapat diakses oleh masyarakat Indonesia yang berisiko terhadap penyakit ini, adalah sejalan dengan komitmen kami untuk memperkenalkan inovasi ini di negara-negara endemik, sebagai prioritas untuk mengurangi beban global dengue," kata Joko.

Seperti diketahui, pada 2015 tercatat ada lebih dari 129 ribu kasus demam berdarah dengue di Indonesia. Sebanyak 1.071 di antaranya berakhir dengan kematian. Hingga September 2016 lalu, kasus demam berdarah dengue hampir mencapai 160 ribu kasus. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 17 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement